Sunday, February 3, 2013

Mendongkrak Kinerja Bisnis Melalui Management Walkthrough

Management walkthrough (MWT) adalah cara manajemen untuk memperoleh peluang perbaikan bagi para manajer dan pekerja yang secara bersama-sama mewujudkan harapan dan menemukan solusi perbaikan bagi perusahaan. Biasanya MWT dikaitkan dengan usaha menjaga aktifitas perusahaan tetap memliki kepatuhan pada cara kerja yang aman dan handal.

Beberapa manfaat MWT antara lain membangun hubungan batin antara pimpinan dan pekerja perusahaan, dapat memfokuskan pada solusi permasalahan dan memenuhi komitmen perusahaan.

Hubungan batin antara atasan-bawahan menjadi sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang sedang mengejar target kinerja yang ketat. Sebenarnya tidak sulit membangun hubungan batin dengan bawahan, para pimpinan cukup meluangkan beberapa waktunya untuk melakukan silaturrahim dengan bawahan dalam jam kerja, atau membuka komunikasi informal agar tercipta atmosfir rileks agar bisa saling memberi nasehat, memberikan perhatian atau kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi bawahan. Hubungan batin yang baik antara atasan-bawahan dapat memacu semangat dan motivasi bekerja yang lebih baik.

MWT bisa dijadikan cara untuk memfokuskan pada solusi. Dengan menjalankan MWT, semua pihak yang terkait dalam aktifitas kerja di perusahaan dapat menajamkan naluri kewaspadaan terhadap risiko atau ancaman bagi perusahaan, mengalokasikan sumber daya untuk memperbaiki kelemahan dan yang paling penting adalah bisa memperoleh masukan langsung dari bawahan tentang permasalahan di lapangan.

MWT juga berguna untuk membantu mewujudkan komitmen perusahaan kepada stakeholders. Kinerja perusahaan menjadi salah satu ukuran tingkat komitmen suatu bisnis perusahaan. Dengan menjalankan MWT, maka perusahaan bisa meminimalkan kegagalan dan memaksimalkan keberhasilan serta meyakinkan kebijakan yang telah dibuat sudah tepat atau belum.

Terdapat 4 tahap untuk agar MWT memberikan manfaat seperti diuraikan di atas yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindak-lanjut dan review/analisa.

1.     Tahap perencanaan; atasan bisa merencanakan dan menjadwalkan MWT sesuai ketersediaan. Selanjutnya mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan selama MWT.

2.     Tahap pelaksanaan; bisa dilakukan interaksi dan intervensi terhadap pekerja yang menjalankan tugas rutin atau harian.

3.     Tahap tindak-lanjut; secara sungguh-sungguh berusaha menyelesaikan issue, mengidentifikasi potensi perbaikan, membangun ownership dan tanggungjawab serta mendokumentasikan tindaklanjut ini dalam sebuah sistem pemantauan aksi lanjut.

4.     Tahap review; dilakukan secara periodic, membuat feedback dan lesson learned agar difahami semua pihak serta meyakinkan semua tindaklanjut diselesaikan secara baik.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

No comments:

Arsip