Management
walkthrough (MWT) adalah cara manajemen untuk memperoleh peluang perbaikan bagi para
manajer dan pekerja yang secara bersama-sama mewujudkan harapan dan menemukan
solusi perbaikan bagi perusahaan. Biasanya MWT dikaitkan dengan usaha menjaga aktifitas
perusahaan tetap memliki kepatuhan pada cara kerja yang aman dan handal.
Beberapa
manfaat MWT antara lain membangun hubungan batin antara pimpinan dan pekerja
perusahaan, dapat memfokuskan pada solusi permasalahan dan memenuhi komitmen
perusahaan.
Hubungan
batin antara atasan-bawahan menjadi sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang
sedang mengejar target kinerja yang ketat. Sebenarnya tidak sulit membangun
hubungan batin dengan bawahan, para pimpinan cukup meluangkan beberapa waktunya
untuk melakukan silaturrahim dengan bawahan dalam jam kerja, atau membuka komunikasi
informal agar tercipta atmosfir rileks agar bisa saling memberi nasehat, memberikan
perhatian atau kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi bawahan. Hubungan
batin yang baik antara atasan-bawahan dapat memacu semangat dan motivasi
bekerja yang lebih baik.
MWT
bisa dijadikan cara untuk memfokuskan pada solusi. Dengan menjalankan MWT,
semua pihak yang terkait dalam aktifitas kerja di perusahaan dapat menajamkan naluri
kewaspadaan terhadap risiko atau ancaman bagi perusahaan, mengalokasikan sumber
daya untuk memperbaiki kelemahan dan yang paling penting adalah bisa memperoleh
masukan langsung dari bawahan tentang permasalahan di lapangan.
MWT
juga berguna untuk membantu mewujudkan komitmen perusahaan kepada stakeholders.
Kinerja perusahaan menjadi salah satu ukuran tingkat komitmen suatu bisnis perusahaan.
Dengan menjalankan MWT, maka perusahaan bisa meminimalkan kegagalan dan
memaksimalkan keberhasilan serta meyakinkan kebijakan yang telah dibuat sudah
tepat atau belum.
Terdapat 4 tahap untuk agar
MWT memberikan manfaat seperti diuraikan di atas yaitu perencanaan,
pelaksanaan, tindak-lanjut dan review/analisa.
1. Tahap perencanaan; atasan bisa merencanakan dan
menjadwalkan MWT sesuai ketersediaan. Selanjutnya mempersiapkan segala
kebutuhan yang diperlukan selama MWT.
2. Tahap pelaksanaan; bisa dilakukan interaksi dan
intervensi terhadap pekerja yang menjalankan tugas rutin atau harian.
3. Tahap tindak-lanjut; secara sungguh-sungguh berusaha
menyelesaikan issue, mengidentifikasi potensi perbaikan, membangun ownership
dan tanggungjawab serta mendokumentasikan tindaklanjut ini dalam sebuah sistem
pemantauan aksi lanjut.
4. Tahap review; dilakukan secara periodic, membuat feedback
dan lesson learned agar difahami semua pihak serta meyakinkan semua tindaklanjut
diselesaikan secara baik.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment